AIS Indonesia

Menjaga Integritas Akademik: Menghindari Joki Publikasi dan Jurnal Predator
Menjaga Integritas Akademik: Menghindari Joki Publikasi dan Jurnal Predator

Fenomena joki publikasi dan jurnal predator kian marak terdengar di dunia akademik. Bagi saya, ini adalah ancaman serius bagi integritas ilmiah. Praktik tersebut merusak proses pembelajaran yang seharusnya membentuk kemampuan dan karakter peneliti. Pertanyaan yang kerap muncul adalah: Bagaimana cara agar kita tidak terjebak? Jawaban saya sederhana namun mendasar, semua berawal dari niat.

Niat yang Benar sebagai Pondasi

Publikasi ilmiah ibarat amal ibadah: ia dinilai pertama-tama dari niatnya. Sejak awal, saya meniatkan publikasi sebagai amal akademik, berbagi gagasan dan pengetahuan, walau sedikit, demi memberi pencerahan dalam perkembangan ilmu. Niat yang benar akan menuntun kita ke proses yang sahih dan etis.

@mujisetiyo_

Bagaimana caranya agar tidak terjebak pada jurnal predator? Atau agar terhindar dari praktik joki publikasi? Kenali karakteristik sebuah jurnal ilmiah, baru putuskan apakah jurnal tersebut mempraktikkan proses terbaik dalam publikasi dengan menjunjung publication ethics. Jangan tergoda dengan tawaran fast track atau kemudahan lainnya. Ikuti saja prosesnya. #jurnalilmiah #jurnal #tipspublikasi #tipsmenulis #artikel #profmujisetiyo #scopus #jokiartikel #jokipublishjurnal #tipsandtricks

♬ original sound - Muji Setiyo - Muji Setiyo

Memahami Karakter Jurnal

Namun niat saja tidak cukup. Kita perlu memahami “medan” jurnal yang dituju, layaknya pendaki gunung yang mempelajari jalur, medan, dan tantangan sebelum berangkat. Dalam publikasi, memahami medan berarti:

  • Membaca artikel-artikel yang pernah diterbitkan.
  • Memastikan topik sesuai fokus dan cakupan jurnal.
  • Mengikuti gaya penulisan dan format yang diminta.
  • Memahami siklus publikasi dan siap menerima revisi atau penolakan.

Penolakan dari editor ibarat “terpeleset di batu” saat mendaki , menyakitkan, tetapi bagian dari proses belajar.

Godaan Jalan Pintas

Sayangnya, ada yang tergoda “naik helikopter” ke puncak: cepat, mudah, tanpa lelah. Inilah yang ditawarkan joki publikasi dan jurnal predator. Hasilnya memang terlihat seperti sukses, tetapi kita kehilangan seluruh pengalaman berharga yang membentuk keterampilan dan pemahaman riset.

Kerugian yang Nyata

Bagi saya, joki publikasi dan jurnal predator hanya memberi ilusi prestasi, dengan kerugian yang jelas:

  • Hilangnya integritas akademik.
  • Potensi sanksi etik dari institusi.
  • Tidak berkembangnya kemampuan menulis dan meneliti.
  • Kontribusi ilmiah yang palsu dan tidak bermanfaat.

Menghindarinya bukan sekadar soal patuh aturan, melainkan menjaga martabat sebagai akademisi. Dengan niat dan proses yang benar, kita tidak hanya mencapai tujuan publikasi, tetapi juga membawa pulang pengalaman, kemampuan, dan kebanggaan sejati. Dalam dunia akademik, perjalanan sering kali sama berharganya dengan tujuannya.

Sumber: muji.blog.unimma.ac.id

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *